Minggu, 12 Januari 2020

Teks Eksposisi Manfaat Ekonomis Jamu Tradisional

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Jamu terbuat dari bahan-bahan alamiyang dapat ditemukan di lingkungan sekitar, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu atau gula sebagai pemanis agar rasa pahitnya berkurang. Ada beberapa macam jamu yang dapat ditemukan seperti jamu beras kencur, jamu kunir asem, jamu cabe puyang, jamu kunci suruh dan lain-lain. Jamu biasanya dijual oleh penjual jamu yang membawa jamu tersebut dengan cara digendong, sehingga terkenal dengan sebutan jamu gendong.

Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah selama ratusan tahun. Di kota-kota besar terdapat banyak penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.

Berikut ini adalah contoh teks eksposisi tentang manfaat jamu tradisional yang diadaptasi dari http://4loveandlife.blogspot.com/2012/06/manfaat-jamu-tradisional.html. 

Manfaat Jamu Tradisional
  1. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan. Yang paling mencolok adalah kemajuan teknologi yang makin canggih dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga dapat makin menjangkau teknologi informasi dan teknologi kesehatan.
  2. Walaupun demikian, obat tradisional atau yang sering disebut jamu masih mendapat tempat di hati masyarakat. Jamu dipercaya mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti yang banyak beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai dengan kebanyakan penyakit modern, seperti diabetes.
  3. Berikut adalah kelebihan obat tradisional (Katno, Balitro Tawangmangu, dan S. Pramono, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Tribun Yogya edisi 16 Oktober 2011). (1) Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih kecil apabila digunakan secara tepat, baik waktu penggunaan, takaran, cara pemakaian, pemilihan bahan maupun penyesuaian dengan indikasi tertentu. (2) Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional (komponen bioaktif tanaman obat). (3) Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak manfaat farmakologi. (4) Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolik, seperti diabetes, kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis (metabolik) dan penyakit degeneratif, seperti rematik, asma, tukak lambung, ambeien, dan pikun.
  4. Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat modern, lebih aman dan ekonomis. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terus-menerus, obat modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat memicu penyakit baru.

Pada tahap awal eksposisi biasanya ditandai oleh pernyataan pendapat. Pada teks di atas, paragraf 1 bukan merupakan tahap pernyataan pendapat, melainkan semacam pandangan awal untuk memosisikan jamu tradisional di peta kemajuan teknologi. Pada teks di atas pernyataan pendapat terdapat pada butir 2 yang dapat diformulasikan dengan kalimat sebagai berikut.
Jamu masih mendapat tempat di hati masyarakat dan masih menjadi obat tradisional yang dipercayai oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini, karena jamu tidak memiliki efek samping seperti obat-obat yang beredar di pasaran serta harga jamu lebih terjangkau. Selain aman dan berasal dari bahan-bahan alami, jamu juga mempunyai banyak manfaat dalam bidang farmakologi.

Tahap argumentasi diletakkan pada paragraf 3. Ada 4 argumentasi yang disampaikan oleh penulis mengenai kepercayaan bahwa jamu tradisional masih mengungguli obat-obatan modern. Argumentasi tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Jamu merupakan obat tradisional apabila digunakan dengan indikasi yang tepat.
  2. Memiliki efek komplementer.
  3. Berasal dari bahan tanaman yang mudah didapat, murah, dan memiliki banyak manfaat farmakologi.
  4. Obat tradisional sesuai untuk penyakit metabolik seperti:  diabetes, kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis (metabolik) dan penyakit degeneratif seperti: rematik, asma, tukak lambung, ambeien, dan pikun.

Penegasan ulang pendapat terletak pada paragraf 4. Penegasan pendapat tersebut dapat dinyatakan kembali dengan kalimat-kalimat yang sejajar dengan isi pada tahap pernyataan pendapat dengan meneruskan kalimat yang belum selesai ini.
Berdasarkan argumentasi itu, betul bahwa jamu adalah obat yang mudah didapat, murah, memiliki banyak manfaat, berasal dari bahan-bahan alami, tidak memiliki efek samping, serta cocok digunakan sebagai pengobatan segala usia.

Setelah mencermati teks eksposisi “Manfaat Jamu Tradisional”. Apakah anda setuju bahwa teks eksposisi adalah teks yang digunakan untuk mengajukan pendapat pribadi? Pendapat tersebut akan diterima atau tidak oleh orang lain sangat bergantung pada kuat atau tidaknya dan/atau logis tidaknya argumentasi yang diberikan.
Setuju, karena teks eksposisi adalah suatu teks dimana untuk mengusulkan suatu pendapat pribadi mengenai sesuatu yang di dalamnya terdapat argumen-argumen untuk memperkuat sebuah pendapat tersebut. Teks Eksposisi berupa Pendapat yang dikuatkan dengan argumen-argumen yang logis dan fakta untuk memperkuat sebuah pendapat.