Sabtu, 04 Januari 2020

Temukan dan Simpulkan Saran dalam Teks Prsedur Membuat Batik Tulis

Teks Prosedur 'Membuat Batik Tulis' merupakan salah satu contoh teks prosedur yang terdapat dalam buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 7 SMP/MTs.

Berikut ini adalah teks lengkap Membuat Batik Tulis yang di dalamnya terdapat kalimat-kalimat saran.


Membuat Batik Tulis

Proses pembuatan batik tulis adalah proses yag membutuhkan teknik, ketelitian, dan kesabaran yang tinggi. Batik sebagai warisan budaya yang agung perlu kita lestarikan. Dengan latihan yang tekun dan semangat melestarikan budaya, kita dapat belajar membuat batik tulis. Rincian bahan dan langkah membuat batik tulis diuraikan berikut.

Bahan dan alat pembuatan batik tulis

1. canting (alat tulis lilin yang digunakan untuk menutupi pola dan motif batik)
2. pensil pola
3. kain mori putih (kain sutra atau kain katun)
4 lilin malam (wax)
5. Kompor atau alat pemanas lilin malam.
6. bahan pewarna kain

Langkah-langkah Pembuatan Batik Tulis

1. Siapkan kain mori, kemudian buatlah motif di atas kain tersebut dengan menggunakan pensil.

2. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan dengan posisi melebar supaya mudah dibatik.

3. panaskan malam/lilin ke dalam wajan dengan api kecil sampai malam/lilin mencair sempurna. Untuk menjaga agar suhu kompor/anglo stabil biarkan api tetap menyala kecil.

4. Ambil sedikit malam yang sudah cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas kemudian torehkan canting dengan mengikuti motif.  Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes di atas  permukaan kain karena akan memengaruhi motif batik. Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian yang berukuran besar. Proses ini bertujuan agar ada saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan malam tidak terkena pewarna.

5. Setelah semua motif yang tidak ingin diberi warna tertutup oleh malam, kemudian celupkan kain ke dalam larutan pewarna. Proses ini merupakan pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh malam. Sebaiknya, pencelupan dimulai dengan warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.

6. Jemur kain yang telah diwarnai sampai kering.

7. Setelah kering dilakukan proses pelorodan yaitu dengan cara lilin dikerik dengan pisau kemudian kain direbus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu. Proses ini bertujuan menghilangkan lapisan malam sehingga motif yang telah digambar menjadi terlihat jelas. Jika diinginkan beberapa warna pada batik yang kita buat, proses dapat diulang beberapa kali tergantung pada jumlah yang yang kita inginkan.

8. Setelah kain bersih dari malam, dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan malam, pewarnaan kedua, dan seterausnya. Begitu terus diulangi seperti proses sebelumnya sebanyak jumlah warna yang diinginkan.

9. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda abu yang mematikan warna yang menempel pada batik. Hal ini untuk menghindari kelunturan.

10. Proses terakhir rendam batik dalam air dingin dan dijemur sebelum dapat digunakan.


Adapun kalimat saran yang terdapat dalam teks prosedur membuat batik tulis adalah:

a) Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes di atas permukaan kain.

Kalimat di atas merupakan kalimat saran yang terdapat dalam teks prosedur membuat batik. Pembatik yang ingin mencoba membuat batik disarankan agar hati-hati agar hasilnya sempurna.

b) Untuk menjaga agar suhu anglo stabil biarkan api tetap menyala kecil.

Kalimat di atas juga merupakan saran agar mudah dalam membuat batik.

c) Sebaiknya pencelupan dimulai dengan warna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.

Kalimat di atas jelas merupakan kalimat saran karena terdapat kata 'sebaiknya'. Jelas itu merupakan saran yang disampaikan penulis kepada para pembaca.