Ternyata, berpuasa di bulan ramadhan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan kita seperti dari berbagai penelitian mengenai manfaat dan khasiat berpuasa di bulan ramadhan dari berbagai aspek seperti psikologis, imunopatofisiologis dan biomolekular. Para pakar dunia mendefinisikan puasa adalah menahan lapar (stravasi) sebagai tantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan dalam islam secara substansial, puasa adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat.
Dalam penelitian ilmiah, tidak di temukan efek merugikan puasa Ramadhan, baik itu paru-paru, jantung, ginjal, hati, mata, profil endokrin, hematologi, dan fungsi neuropsikiatri. Dimana penelitian tersebut telah diteliti dari tahun 1960-2009 yang diperoleh dari Medline dan jurnal lokal negara-negara islam.
Hasil yang ditemukan, terdapat manfaat yang luar biasa yang tak disangka oleh para ilmuwan mengenai mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Macam-macam mukjizat berpuasa di bulan Ramadhan, seperti yang dikutip dalam Tribunnews antara lain sebagai berikut...
20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui
Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin
10. Bermanfaat bagi jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat "chronobiological" menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus - pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu keseburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan benu berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita aka gandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira.
20. Menurunkan Adrenalin
Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat. Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Baca Juga :
Bacaan Niat Puasa dan Doa Buka Puasa Ramadhan20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
Tribunnews antara lain sebagai berikut...
20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui
Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin
10. Bermanfaat bagi jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat "chronobiological" menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus - pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu keseburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan benu berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita aka gandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira.
20. Menurunkan Adrenalin
Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat. Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Baca Juga :
Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa dan Menghilangkan Pahala PuasaTribunnews antara lain sebagai berikut...
20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui
Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin
10. Bermanfaat bagi jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat "chronobiological" menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus - pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu keseburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan benu berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita aka gandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira.
20. Menurunkan Adrenalin
Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat. Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Baca Juga :
Keutamaan dan Keistimewaan Bulan RamadhanTribunnews antara lain sebagai berikut...
20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui
Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin
10. Bermanfaat bagi jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat "chronobiological" menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus - pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu keseburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan benu berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita aka gandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira.
20. Menurunkan Adrenalin
Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat. Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Baca Juga :
Doa Bacaan Niat Shalat Tarawih dan Shalat WitirTribunnews antara lain sebagai berikut...
20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui
Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin
10. Bermanfaat bagi jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat "chronobiological" menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus - pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu keseburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan benu berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita aka gandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira.
20. Menurunkan Adrenalin
Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat. Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Baca Juga :
Hukum dan Tata Cara Mencicipi Menu Masakan Buka Puasa Yang Tidak Membatalkan PuasaTribunnews antara lain sebagai berikut...
20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui
Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin
10. Bermanfaat bagi jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat "chronobiological" menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus - pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu keseburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan benu berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita aka gandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira.
20. Menurunkan Adrenalin
Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat. Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Baca Juga :
Hukum Menyikat Gigi Saat BerpuasaTribunnews antara lain sebagai berikut...
20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui
Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin
10. Bermanfaat bagi jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat "chronobiological" menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus - pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu keseburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan benu berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita aka gandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira.
20. Menurunkan Adrenalin
Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat. Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Baca Juga :
Manfaat dan Hikmah Puasa Bulan Ramadhan Secara IlmiahDalam mencermati temuan ilmiah diatas, menunjukkan bahwa berpuasa memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan kita. Manfaat tersebut bukanlah opini tetapi telah diteliti dan dikaji secara ilmiah mengenai manfaat dan khasiat berpuasa di bulan Ramadhan ini. Wajar saja, jika kaum muslimin dan muslimah menantikan kedatangan bulan benuh berkah, bulan penuh pahala, bulan yang disucikan Allah. Semoga informasi 20 Mukjizat Berpuasa di Bulan Ramadhan Terhadap Kesehatan Manusia menambah motivasi teman-teman untuk bersungguh-sungguh berpuasa di bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari lagi. Sekian dan terima kasih. "Wassalamualaikum Wr. Wb.